Timnas Garuda Muda sebenarnya mimiliki kans memenangi laga menghadapi Maroko u17 di laga terakhir grup A ini. Indonesia mampu bermain seri saat berhadapan Ekuador dan Panama, dua timnas muda dari Benua Amerika yang memiliki sepakbola yang sudah menyatu dengan budaya tradisi mereka. Kedua raihan hasil seri tersebut membawa optimisme timnas u17 kita mampu berprestasi lebih tinggi meskipun kwalitas calon lawan-lawan kita memiliki kuunggulan dan keunikan tersendiri.
Menghadapi Maroko, yang dilaga perdanaya mampu kalahkan Panama dengan dua gol tanpa balas, dan kalah dilaga kedua saat bersua Ekuador dengan dua kebobolan dan tanpa gol menjadi motivasi bagi timnas muda Singa Atlas ini memenangkan laga terakhir versus Indonesia yang juga merupakan tuan rumah turnamen ini.
Timnas Singa Atlas muda, membuka keunggulan 1-0 di babak pertama, setelah Alaoui menyumbangkan gol di menit 29. Baudlal kemudian menggandakan keunggulan 2-0 bagi timnya di menit 38.
Seolah tak ingin lama dalam tekanan permainan Maroko, timnas Garuda muda meningkatkan serangan. Hasilnya, Nabil Asyura berhasil menceploskan gol di menit 42 yang memperkecil skor 2-1 yang bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Maroko yang selangkah lagi menembus babak 16 besar bila mampu memenangi laga ini, makin mengurangi kesalahan-kesalahan dan terbukti di menit 64, Abidine mampu mencuri gol ke gawang Indonesia yang mengubah skor 3-1 yang bertahan hingga full time.
Dari hasil ini, Maroko dipastikan menjadi juara grup A dengan 6 poin hasil 2 kemenangan dan berhak lolos ke babak 16 besar bersama Ekuador yang tampil sebagai runner up grup A. Sementara Indonesia, masih memiliki harapan melangkah ke babak 16 besar, sebab memiliki peluang urutan tiga terbaik grup meski harus menunggu hasil pertandingan terakhir grup lainnya. Dari enam timnas yang menempati posisi tiga klasemen akhir masing-masing grup, empat tim yang memiliki skor terbaik akan menyusul dan melengkapi dua belas tim yang lolos babak 16 besar sebagai juara atau runner up grup.
